Unsur Dalam Pencak SIlat

Pencak silat sering disebut sebagai seni bela diri yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri bisaberarti seni dalam pembelaan diri atau dapat dimaknai sebagai dua pengertian yaitu : Seni dan bela diri.
Apabila kita kembali ke sejarah terciptanya istilah pencak silat, pengertian kedua ini yang lebih mendekati. Tetapi bila kita kembali ke makna awal bahwa pencak silat adalah alat untuk membela diri, maka seni bela diri adalah :
seni untuk membela diri.
Seni adalah suatukeindahan yang dapat dinikmati baik kasat mata maupun tidak kasat mata, seni adalah suatu pola baik nyata maupun abstrak, oleh karena itu seni bela diri adalah “suatu pola teratur yangdapat dinikmati keindahannya dalam suatu aksi pembelaan diri”. Bela diri sendiri bermakna suatu pertarungan/pertempuran baik secara fisik atau pun non fisik. Non fisik tidak berartimistik/magic . Non fisik dalam bela diri bisa berupa aktivitas lisan (negosiasi), sikap (ramah,sopan santun, mengalah, tegas)Berdasarkan uraian di atas, maka unsur-unsur Seni dan bela diri dalam pencak silat mencakup dua aspek, yaitu :
1.    Aspek lahir, yang terdiri dari : teknik, jurus, aplikasi, kaedah/kaidah.
2.    Aspek batin, yang terdiri dari : sikap/perilaku, filosofi, ketuhanan.

TEKNIK
            Teknik adalah sistim atau cara melakukan suatu gerakan atau tidak melakukan apa-apa dalampencak silat. Diam, atau tidak melakukan apa-apa juga merupakan suatu teknik, contohnyaadalah sikap tenang dengan memandang tajam ke arah lawan. Ada ratusan bahkan ribuanteknik dalam pencak silat yang mencakup beragam gaya dan bentuk. Contoh : teknik memukul, pukulan lurus ke depan bisa dilakukan dengan tangan terkepal atau jari terbuka,menggunakan buku jari tangan, dan sebagainya yang disesuaikan dengan tujuan/sasaran dankondisi lawan. Teknik memukul tidak selalu ke depan, bisa menyamping/diagonal, ke atas,vertikal, atau mengayun dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan atau sebalik nya. Masing-masing aliran/perguruan mempunyai teknik sendiri dan kemungkinan kesamaan dengan pencak silat lainnya.Secara umum teknik dalam pencak silat dapat dibagi menjadi :
1.    Sikap : sikap di sini berarti keadaan seorang pesilat dalam sebuah pertarungan, apakahitu pertandingan atau pertarungan sebenarnya. Sikap kadang disebut juga sebagai “sikap pasang”, style , gaya berdiri, ataupun kuda-kuda. Sikap tiap pesilat akan berbedatergantung aliran yang dipelajarinya. Ada yang bersikap tenang dengan berdiri teguh,ada yang tampak bersahaja, ada yang berdiri dengan kuda-kuda kokoh, dan sebagainya. Seorang pesilat yang berpengalaman akan mudah menilai lawannya dari sikap yangditunjukkannya.
2.    Teknik menyerang (memukul, menendang, menjatuhkan) : penyerangan dalam pencak silat mempunyai gaya dan pola yang teratur dan terarah, yang membedakannya dariserangan ngawur orang awam. Menyerang dapat dilakukan dengan seluruh anggotabadan dan ke seluruh anggota badan lawan. Di sinilah letak perbedaan antara pencak silat yang dipertandingkan dengan pencak silat tradisional. Pencak silat sport memilikiaturan tertentu yang melarang petanding untuk menyerang daerah berbahaya lawan seperti kemaluan, daerah serangan adalah sekitar badan yang terlindung body  protector. Sedangkan pencak silat tradisional yang pada dasarnya untuk membela diridalam keadaan sesungguhnya menghalalkan segala cara menyerang dan bagian tubuhuntuk diserang.
3.    Teknik menghindar : ada banyak ragam teknik menghindar, misalnya serangan lurus kedepan bisa dihindari dengan mundur satu langkah, bergerak menyamping, ataumerundukan tubuh yang dikombinasikan dengan gerakan kaki yang terpola.
4.    Teknik menangkis : menangkis umumnya menggunakan tangan, tetapi bisa jugamenggunakan kaki, untuk menangkis tendangan. Pesilat Cimande terkenal dengankekuatan otot dan tulang nya yang dilatih secara khusus dengan metode tertentu. Tangkisan yang dilakukan oleh seorang pesilat Cimande dengan mengadu tulang(tangan atau kaki) dapat mematahkan tulang lawannya. Tangkisan seorang pesilat yangmengandalkan rasa, akan terasa lembut tapi mematikan. Menangkis kadang diikutidengan menangkap tangan lawan.
5.    Teknik melangkah : secara umum melangkah dalam pencak silat menuju arah empatmata angin (biasa nya disebut pancer ). yaitu ke depan, ke belakang, ke kanan dan kekiri. Pola langkah sangat variatif bentuk dan teknik nya, ada langkah segitiga, langkahsegiempat, pola langkah tapal kuda, langkah melingkar, dan sebagai nya. Masing-masing teknik dan pola langkah akan berbeda antara satu pencak silat dengan pencak silat lainnya. Tujuan utama dari melangkah adalah “memenangkan posisi” danmendapatkan kelemahan lawan, dengan demikian pola langkah yang terlatih akansangat membantu dalam sebuah pertarungan. Melangkah dalam pencak silat bisadilakukan secara normal (memindahkan posisi kaki seperti berjalan), dengan meloncat,atau dengan langkah seser yaitu perpindahan posisi kaki dengan tidak mengangkatkaki, tetapi menggeser menyusuri lantai. Masing-masing teknik itu mempunyai tujuantertentu.Dalam eBook ini tidak akan dibahas secara detil mengenai beragam teknik tersebut karena akanmemakan banyak sekali halaman buku.
JURUS
Ada yang mengartikan jurus sebagai JUJUR dan LURUS, yang maksudnya seorang pesilat harus jujur dan berperilaku lurus. Secara filosofi hal itu benar sekali, tetapi dalam sebuah teknik danaplikasi pencak silat hal itu tidak selalu benar. Serangan tidak harus selalu lurus, bisamenyamping, melangkah pun tidak harus lurus. Jujur? Dalam pencak silat tradisional dikenalungkapan “teknik yang licik”, artinya serangan (kadang-kadang hindaran) dilakukan dengantrik-trik tertentu untuk menipu lawan. Jadi dalam sebuah pertarungan pesilat tidak harus JUJUR dan LURUS.Jurus adalah suatu pola gerak/rangkaian gerak yang teratur, mempunyai tujuan tertentu danmenjadi dasar/fondasi suatu teknik bela diri
Setiap aliran dan perguruan mempunyai jurus masing-masing, ada yang mirip satu sama lain,ada yang sangat berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh karakter, kondisi lingkungan, sertaadat dan budaya di mana jurus itu diciptakan. Saling pengaruh dan keterkaitan juga membuatbanyak jurus yang mirip satu sama lain. Seorang pesilat yang jujur akan mengakui dari mana jurus itu didapatkan, atau dari aliran mana inspirasi jurus itu tercipta.Pada umumnya setiap aliran dan perguruan mewajibkan muridnya melatih jurus karena alasan-alasan sebagai berikut : 1. Bentuk jurus akan mencirikan aliran/perguruannya, karena tidak adasatu jurus pun yang 100 persen sama persis. 2. Tanpa menguasai dan memahami jurus,aplikasi yang diharapkan akan kurang sempurna, 3. Dalam jurus terkandung makna dan filosofiyang dalam yang dapat membentuk karakter dan kepribadian seorang pesilat menjadi satria.
APLIKASI
Tanpa menguasai aplikasi, seorang pesilat tidak akan bisa menerapkan pencak silat yang dipelajarinya dengan maksimal. Aplikasi adalah buah dari jurus yang dipelajari dandigunakan dalam sebuah pertarungan. Unsur bela diri dalam pencak silat terwujud dari aplikasiini, itulah sebabnya trend saat ini memunculkan banyak tempat pelatihan bela diri yang hanyamengajarkan aplikasi pencak silat.Banyak orang yang skpetis terhadap aplikasi pencak silat dalam kejadian yang sesungguhnya (real fight ). Pendapat skeptis itu menyatakan bahwa belajar pencak silat tidak ada gunanyasebab pada kejadian sesungguhnya ternyata aplikasi itu tidak bisa diimplementasikan, dan tidak ada beda nya dengan orang yang tidak belajar pencak silat. Pendapat itu tidak bisadisalahkan sepenuhnya karena alasan-alasan antara lain :
1.    Yang tertanam di benak umumadalah pencak silat sport, dimana ciri pencak silat hanya nampak pada saat “kembangan” saja,setelah itu mereka hanya saling bergumul,
2. Mereka yang belajar silat tidak mempelajarikaedah, hanya mengejar teknik-teknik aplikasi baku, sehingga apabila bertemu dengan kejadianyang tidak pernah dipelajari, dia akan kebingungan sendiri.Oleh karena itu aplikasi ini tidak akan pernah bisa dipisahkan dari pemahaman jurus dankaedah yang terkandung di dalam nya. Hubungan antara jurus, aplikasi, dan kaedah silat dapatdigambarkan sebagai berikut :
 Salah satu contoh adalah gerakan suliwa/seliwa. Ini sebenar nya adalah suatu kaedah, bukan semata gerakan yang bersilangan atau berlawanan. Dalam tahap awal pembelajaran –dalam aliran silat sunda dan betawi misalnya- kita berlatih gerakan suliwa adalah untuk “bisa” mengantisipasi gerakan jurus (serangan lurus dengan tangan dan kaki yang sama). Suliwa digunakan untuk menghindar lalu menyerang balik,ini pelajaran dasar. Karena aplikasi gerak/jurus suliwa bisa menghindari serangan pukulan/tendangan. “Menghindar dan berlawanan”, ini lah kaedah yang harus kita mengerti. Filosofi yang terkandung di dalam nya sangat dalam dan luas.Dalam kehidupan ini gerakan/kaedah suliwa sangat applicable.Bukankah kita diajarkan untuk menghindari perbuatan buruk,menghindari sengketa, menjauhi permasalahan? Dan bukankah alam semesta serta isi nya ini selalu berpasangan dan “berlawanan?”.Latihlah gerakan suliwa sampai mahir, kuasailah teknik nya, tapi  jangan lupa untuk memahami dan mengerti kaedah dan filosofi nya.Bertanyalah tentang isi dan makna bukan semata aplikasi pertarungan,maka para guru akan dengan senang hati memberikan penjelasan dan berbangga hati karena mempunyai murid yang akan mewarisi nilai-nilai luhur pencak silat. Jadi kalau kita masih saja menemukan guru yang mengajar dengan metode “jalani aja dulu, nanti lama-lama juga bisa”,bukan berarti guru tersebut kuno dan pelit aplikasi, hanya saja kita perlu merobah pertanyaan kita.Dengan memahami dan mengerti sedalam-dalam nya kaedah gerakan suliwa, maka aplikasi yang kita butuhkan akan mengalir dan keluar dengan sendiri nya dalam situasi dan kondisi pertarungan apa pun,karena kita sudah tidak terjebak lagi dengan konsep-konsep baku suatu pertarungan.
SENJATA
Ada banyak macam senjata dalam pencak silat, antara lain : pisau, golok, pedang, toya, clurit,kerambit, bahkan kipas, selendang, sarung pun bisa digunakan sebagai senjata. Ada yangberpendapat bahwa senjata hanyalah kepanjangan tangan saja dalam pencak silat, ada pulayang mengkhususkan diri mempelajari jurus-jurus senjata. Salah salu aliran silat yang khusus mempelajari senjata adalah silat golok seliwa dari betawi yang dikembangkan dan diajarkanoleh Bang Husin dari Kebalen, Kebayoran Baru. Pencak silat dari Madura mempunyai ciri khaspermainan clurit seperti aliran silat Are’ Seka yang kini dikembangkan oleh Mas Mohamad Amindi surabaya. Beberapa aliran/perguruan silat juga ada yang memainkan keris sebagai senjata(khusus nya di Jawa tengah, Jawa Timur, Bali. Badik di Sulawesi, dan rencong di Aceh.Beragam nya jenis senjata dan jurus-jurus yang dapat dimainkannya menunjukkan betapa kayanya ragam pencak silat di Indonesia
KAEDAH/KAIDAH
Pencak silat tidak akan ada artinya tanpa pemahaman akan kaedah yangmerupaka bagian tak terpisahkan dalam sebuah aliran/perguruan. Kaedah adalah nyawa daripencak silat, tanpa penguasaan kaedah aplikasi pencak silat bagaikan robot yang terprogram.Ada banyak kaedah dalam pencak silat, masing-masing aliran mempunyai kaedah tersendiridengan penyebutan yang khas, walaupun dari segi isi nya kadang ada kesamaan antara satualiran/perguruan dengan lainnya. Beberapa kaedah dapat disebutkan di sini antara lain :
1.    Maenpo Cikalong Pasar Baru, Cianjur dari garis keilmuan RH. O. Soleh (Gan Uweh)mempunyai kaedah madi, sabandar, kari. Kaedah “madi” berarti pemahaman akankemampuan mengukur, mengontrol, dan membendung tenaga lawan. Diperlukanpemahaman dan latihan yang mendalam untuk menguasai kaedah ini. Kaedah “sabandar” berarti pemahaman akan kemampuan merubah keadaan dan/atau posisi kitaterhadap lawan untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan “kari” berarti finishing  atauserangan terhadap lawan. Ketiga kaedah tersebut harus dimengerti dan dipahami agardapat diaplikasikan dalam tiap kondisi pertarungan.
2.    Amengan Gerak Gulung Budidaya mengenal antara lain kaedah “ leuleus ”dan leungeun asal. Leuleus dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “lemas”, tapi bukanberarti lemas tanpa daya tanpa tenaga. Lemas disini lebih kepada pengertian gerakanyang dilakukan mengalir sedemikian rupa, tidak tegang, alami dan penggunaan tenagayang terukur. Leungeun asal diambil dari kaidah alami manusia, dilatih dengan caraberjalan alami dengan melenggangkan tangan. Tujuan dari latihan ini adalah gerakanyang tercipta diharapkan mengalir secara alami dan dapat mengantisipasi berbagaiserangan lawan.
3.    Dalam banyak aliran pencak silat Sunda ada kaedah serong dilawan lurus, lurus dilawanserong. Artinya apabila lawan menyerang lurus maka diantisipsi dengan posis serong/menyamping, begitu pula sebalik nya. Ada pula kaedah membuyarkankonsentrasi lawan dengan membuatnya “kaget”, “sakit”, dan “geli”, masih banyak lagikaedah yang tersimpan dalam khasanah pencak silat tradisinal.
4.    Kelatnas PERISAI DIRI mengenal kaedah tek-sek,yaitu suatu kaedah serangan seketikayang mematikan
5.    Dalam beberapa aliran pemcak silat dikenal kaedah pengaturan tenaga yaitu tenagasatu, setengah, dan kosong. Secara sederhana, tenaga satu bisa diartikan sebagaitenaga penuh (full power ), tenaga setengah adalah sebagian dari tenaga penuh,sedangkan kosong berarti tenaga yang hampir tidak bisa dirasakan oleh lawan sertamengosongkan tenaga dan kehendak lawan (pada tataran tertentu : mengosongkanhawa nafsu). Kaedah pengaturan tenaga ini sangat penting dimengerti dan dikuasai,sebab pencak silat mengenal prinsip size doesn’t matter artinya seorang yang badannyakecil bisa mengalahkan lawan yang fisik nya lebih besar dan tenaga nya lebih kuat.Kemampuan mengatur dan memanipulasi tenaga ini sangat penting dalam aplikasipencak silat.
6.    Dan lain-lain kaedah yang masih sangat banyak, yang membutuhkan satu bab tersendiriuntuk membahasnya SIKAP/PERILAKU, FILOSOFI DAN KETUHANAN Pencak silat yang lahir dari kultur budaya lokal, penuh dengan muatan filosofi, tata budaya danketuhanan. Hal ini disebabkan pada umum nya pencak silat “diciptakan” oleh para tokoh yangarif, bijaksana dan menekuni dunia spriitual.Syech Kumango, pencipta aliransilek kumango dari Minang adalah seorang syech pemimpin Thareqat Naqsabandiyah, Raden H Ibrahim Jayaperbata pencipta
Maenpo Cikalong
adalahbangsawan Cianjur yang memilih jalan spiritual hingga dari hasil tirakat nya terciptalah Maenpo Cikalong yang kita kenal sekarangBahkan Nini Datu suri Dirajo yang telah disebutkan di atas dalam Tambo Alam Minangkabauadalah seorang yang bijak bestari, filsuf, ahli dalam kesenian, dan sakti. Karena itulah dalam silek Minang yang kita kenal sekarang, tiap gerakan nya tampak begitu indah dan mengandungmuatan filosofi yang sangat dalam.Para tokoh pencak silat generasi berikut nya juga berasal dari kalangan “bukan orangkebanyakan. Sebut saja Eyang Suro pendiri Perguruan Setia Hati, Pak Dirdjo pendir Perisai Diri,Mpu R Samiadji Niti Yudha Negara pendiri Krida Yudha Sinalika, dan lain-lainya.Seseorang yang belajar dan berlatih pencak silat dengan niat yang tulus, sungguh-sungguh danmenghayati setiap hal yang diberikan gurunya tentu akan mengamalkan sikap dan perilakuyang sesuai dengan nilai-nilai filsofi dan ketuhanan. Yang paling sederhana adalah menerapkanfilosofi SILAT UNTUK SILATURAHIM. Pepatah Minang mengajarkan : “lahir silat mencari kawan,batin silat mencari Tuhan” dan “alam takambang menjadi guru”. Nasehat dari Raden ObingIbrahim muird dari Raden Haji Ibrahim dibawah ini patut kita renungkan bersama:

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Slam buat pnyiar...
Saya slah satu peminat pencak silat dan sya juga serink bljar dgn orng" di atas saya... Tpi mngpa stiap saya ingin bljar mreka sring mngtkn ini kpda saya... Mngpa anda ingin bljar di tmpat kmi ap kh anda ingin mnghina prguruan kmi atau semata" ingin mengetes kmi...? Kdang sya bingun ingin mnjwab .. Dan di situ lha mreka kdng mnghajr saya beramai ramai... Pdhal mksud dan tjuan saya cuma ingin mnambah ilmu yg saya ketahui.. Slma in..

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Unsur Dalam Pencak SIlat

Pencak silat sering disebut sebagai seni bela diri yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri bisaberarti seni dalam pembelaan diri atau dapat dimaknai sebagai dua pengertian yaitu : Seni dan bela diri.
Apabila kita kembali ke sejarah terciptanya istilah pencak silat, pengertian kedua ini yang lebih mendekati. Tetapi bila kita kembali ke makna awal bahwa pencak silat adalah alat untuk membela diri, maka seni bela diri adalah :
seni untuk membela diri.
Seni adalah suatukeindahan yang dapat dinikmati baik kasat mata maupun tidak kasat mata, seni adalah suatu pola baik nyata maupun abstrak, oleh karena itu seni bela diri adalah “suatu pola teratur yangdapat dinikmati keindahannya dalam suatu aksi pembelaan diri”. Bela diri sendiri bermakna suatu pertarungan/pertempuran baik secara fisik atau pun non fisik. Non fisik tidak berartimistik/magic . Non fisik dalam bela diri bisa berupa aktivitas lisan (negosiasi), sikap (ramah,sopan santun, mengalah, tegas)Berdasarkan uraian di atas, maka unsur-unsur Seni dan bela diri dalam pencak silat mencakup dua aspek, yaitu :
1.    Aspek lahir, yang terdiri dari : teknik, jurus, aplikasi, kaedah/kaidah.
2.    Aspek batin, yang terdiri dari : sikap/perilaku, filosofi, ketuhanan.

TEKNIK
            Teknik adalah sistim atau cara melakukan suatu gerakan atau tidak melakukan apa-apa dalampencak silat. Diam, atau tidak melakukan apa-apa juga merupakan suatu teknik, contohnyaadalah sikap tenang dengan memandang tajam ke arah lawan. Ada ratusan bahkan ribuanteknik dalam pencak silat yang mencakup beragam gaya dan bentuk. Contoh : teknik memukul, pukulan lurus ke depan bisa dilakukan dengan tangan terkepal atau jari terbuka,menggunakan buku jari tangan, dan sebagainya yang disesuaikan dengan tujuan/sasaran dankondisi lawan. Teknik memukul tidak selalu ke depan, bisa menyamping/diagonal, ke atas,vertikal, atau mengayun dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan atau sebalik nya. Masing-masing aliran/perguruan mempunyai teknik sendiri dan kemungkinan kesamaan dengan pencak silat lainnya.Secara umum teknik dalam pencak silat dapat dibagi menjadi :
1.    Sikap : sikap di sini berarti keadaan seorang pesilat dalam sebuah pertarungan, apakahitu pertandingan atau pertarungan sebenarnya. Sikap kadang disebut juga sebagai “sikap pasang”, style , gaya berdiri, ataupun kuda-kuda. Sikap tiap pesilat akan berbedatergantung aliran yang dipelajarinya. Ada yang bersikap tenang dengan berdiri teguh,ada yang tampak bersahaja, ada yang berdiri dengan kuda-kuda kokoh, dan sebagainya. Seorang pesilat yang berpengalaman akan mudah menilai lawannya dari sikap yangditunjukkannya.
2.    Teknik menyerang (memukul, menendang, menjatuhkan) : penyerangan dalam pencak silat mempunyai gaya dan pola yang teratur dan terarah, yang membedakannya dariserangan ngawur orang awam. Menyerang dapat dilakukan dengan seluruh anggotabadan dan ke seluruh anggota badan lawan. Di sinilah letak perbedaan antara pencak silat yang dipertandingkan dengan pencak silat tradisional. Pencak silat sport memilikiaturan tertentu yang melarang petanding untuk menyerang daerah berbahaya lawan seperti kemaluan, daerah serangan adalah sekitar badan yang terlindung body  protector. Sedangkan pencak silat tradisional yang pada dasarnya untuk membela diridalam keadaan sesungguhnya menghalalkan segala cara menyerang dan bagian tubuhuntuk diserang.
3.    Teknik menghindar : ada banyak ragam teknik menghindar, misalnya serangan lurus kedepan bisa dihindari dengan mundur satu langkah, bergerak menyamping, ataumerundukan tubuh yang dikombinasikan dengan gerakan kaki yang terpola.
4.    Teknik menangkis : menangkis umumnya menggunakan tangan, tetapi bisa jugamenggunakan kaki, untuk menangkis tendangan. Pesilat Cimande terkenal dengankekuatan otot dan tulang nya yang dilatih secara khusus dengan metode tertentu. Tangkisan yang dilakukan oleh seorang pesilat Cimande dengan mengadu tulang(tangan atau kaki) dapat mematahkan tulang lawannya. Tangkisan seorang pesilat yangmengandalkan rasa, akan terasa lembut tapi mematikan. Menangkis kadang diikutidengan menangkap tangan lawan.
5.    Teknik melangkah : secara umum melangkah dalam pencak silat menuju arah empatmata angin (biasa nya disebut pancer ). yaitu ke depan, ke belakang, ke kanan dan kekiri. Pola langkah sangat variatif bentuk dan teknik nya, ada langkah segitiga, langkahsegiempat, pola langkah tapal kuda, langkah melingkar, dan sebagai nya. Masing-masing teknik dan pola langkah akan berbeda antara satu pencak silat dengan pencak silat lainnya. Tujuan utama dari melangkah adalah “memenangkan posisi” danmendapatkan kelemahan lawan, dengan demikian pola langkah yang terlatih akansangat membantu dalam sebuah pertarungan. Melangkah dalam pencak silat bisadilakukan secara normal (memindahkan posisi kaki seperti berjalan), dengan meloncat,atau dengan langkah seser yaitu perpindahan posisi kaki dengan tidak mengangkatkaki, tetapi menggeser menyusuri lantai. Masing-masing teknik itu mempunyai tujuantertentu.Dalam eBook ini tidak akan dibahas secara detil mengenai beragam teknik tersebut karena akanmemakan banyak sekali halaman buku.
JURUS
Ada yang mengartikan jurus sebagai JUJUR dan LURUS, yang maksudnya seorang pesilat harus jujur dan berperilaku lurus. Secara filosofi hal itu benar sekali, tetapi dalam sebuah teknik danaplikasi pencak silat hal itu tidak selalu benar. Serangan tidak harus selalu lurus, bisamenyamping, melangkah pun tidak harus lurus. Jujur? Dalam pencak silat tradisional dikenalungkapan “teknik yang licik”, artinya serangan (kadang-kadang hindaran) dilakukan dengantrik-trik tertentu untuk menipu lawan. Jadi dalam sebuah pertarungan pesilat tidak harus JUJUR dan LURUS.Jurus adalah suatu pola gerak/rangkaian gerak yang teratur, mempunyai tujuan tertentu danmenjadi dasar/fondasi suatu teknik bela diri
Setiap aliran dan perguruan mempunyai jurus masing-masing, ada yang mirip satu sama lain,ada yang sangat berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh karakter, kondisi lingkungan, sertaadat dan budaya di mana jurus itu diciptakan. Saling pengaruh dan keterkaitan juga membuatbanyak jurus yang mirip satu sama lain. Seorang pesilat yang jujur akan mengakui dari mana jurus itu didapatkan, atau dari aliran mana inspirasi jurus itu tercipta.Pada umumnya setiap aliran dan perguruan mewajibkan muridnya melatih jurus karena alasan-alasan sebagai berikut : 1. Bentuk jurus akan mencirikan aliran/perguruannya, karena tidak adasatu jurus pun yang 100 persen sama persis. 2. Tanpa menguasai dan memahami jurus,aplikasi yang diharapkan akan kurang sempurna, 3. Dalam jurus terkandung makna dan filosofiyang dalam yang dapat membentuk karakter dan kepribadian seorang pesilat menjadi satria.
APLIKASI
Tanpa menguasai aplikasi, seorang pesilat tidak akan bisa menerapkan pencak silat yang dipelajarinya dengan maksimal. Aplikasi adalah buah dari jurus yang dipelajari dandigunakan dalam sebuah pertarungan. Unsur bela diri dalam pencak silat terwujud dari aplikasiini, itulah sebabnya trend saat ini memunculkan banyak tempat pelatihan bela diri yang hanyamengajarkan aplikasi pencak silat.Banyak orang yang skpetis terhadap aplikasi pencak silat dalam kejadian yang sesungguhnya (real fight ). Pendapat skeptis itu menyatakan bahwa belajar pencak silat tidak ada gunanyasebab pada kejadian sesungguhnya ternyata aplikasi itu tidak bisa diimplementasikan, dan tidak ada beda nya dengan orang yang tidak belajar pencak silat. Pendapat itu tidak bisadisalahkan sepenuhnya karena alasan-alasan antara lain :
1.    Yang tertanam di benak umumadalah pencak silat sport, dimana ciri pencak silat hanya nampak pada saat “kembangan” saja,setelah itu mereka hanya saling bergumul,
2. Mereka yang belajar silat tidak mempelajarikaedah, hanya mengejar teknik-teknik aplikasi baku, sehingga apabila bertemu dengan kejadianyang tidak pernah dipelajari, dia akan kebingungan sendiri.Oleh karena itu aplikasi ini tidak akan pernah bisa dipisahkan dari pemahaman jurus dankaedah yang terkandung di dalam nya. Hubungan antara jurus, aplikasi, dan kaedah silat dapatdigambarkan sebagai berikut :
 Salah satu contoh adalah gerakan suliwa/seliwa. Ini sebenar nya adalah suatu kaedah, bukan semata gerakan yang bersilangan atau berlawanan. Dalam tahap awal pembelajaran –dalam aliran silat sunda dan betawi misalnya- kita berlatih gerakan suliwa adalah untuk “bisa” mengantisipasi gerakan jurus (serangan lurus dengan tangan dan kaki yang sama). Suliwa digunakan untuk menghindar lalu menyerang balik,ini pelajaran dasar. Karena aplikasi gerak/jurus suliwa bisa menghindari serangan pukulan/tendangan. “Menghindar dan berlawanan”, ini lah kaedah yang harus kita mengerti. Filosofi yang terkandung di dalam nya sangat dalam dan luas.Dalam kehidupan ini gerakan/kaedah suliwa sangat applicable.Bukankah kita diajarkan untuk menghindari perbuatan buruk,menghindari sengketa, menjauhi permasalahan? Dan bukankah alam semesta serta isi nya ini selalu berpasangan dan “berlawanan?”.Latihlah gerakan suliwa sampai mahir, kuasailah teknik nya, tapi  jangan lupa untuk memahami dan mengerti kaedah dan filosofi nya.Bertanyalah tentang isi dan makna bukan semata aplikasi pertarungan,maka para guru akan dengan senang hati memberikan penjelasan dan berbangga hati karena mempunyai murid yang akan mewarisi nilai-nilai luhur pencak silat. Jadi kalau kita masih saja menemukan guru yang mengajar dengan metode “jalani aja dulu, nanti lama-lama juga bisa”,bukan berarti guru tersebut kuno dan pelit aplikasi, hanya saja kita perlu merobah pertanyaan kita.Dengan memahami dan mengerti sedalam-dalam nya kaedah gerakan suliwa, maka aplikasi yang kita butuhkan akan mengalir dan keluar dengan sendiri nya dalam situasi dan kondisi pertarungan apa pun,karena kita sudah tidak terjebak lagi dengan konsep-konsep baku suatu pertarungan.
SENJATA
Ada banyak macam senjata dalam pencak silat, antara lain : pisau, golok, pedang, toya, clurit,kerambit, bahkan kipas, selendang, sarung pun bisa digunakan sebagai senjata. Ada yangberpendapat bahwa senjata hanyalah kepanjangan tangan saja dalam pencak silat, ada pulayang mengkhususkan diri mempelajari jurus-jurus senjata. Salah salu aliran silat yang khusus mempelajari senjata adalah silat golok seliwa dari betawi yang dikembangkan dan diajarkanoleh Bang Husin dari Kebalen, Kebayoran Baru. Pencak silat dari Madura mempunyai ciri khaspermainan clurit seperti aliran silat Are’ Seka yang kini dikembangkan oleh Mas Mohamad Amindi surabaya. Beberapa aliran/perguruan silat juga ada yang memainkan keris sebagai senjata(khusus nya di Jawa tengah, Jawa Timur, Bali. Badik di Sulawesi, dan rencong di Aceh.Beragam nya jenis senjata dan jurus-jurus yang dapat dimainkannya menunjukkan betapa kayanya ragam pencak silat di Indonesia
KAEDAH/KAIDAH
Pencak silat tidak akan ada artinya tanpa pemahaman akan kaedah yangmerupaka bagian tak terpisahkan dalam sebuah aliran/perguruan. Kaedah adalah nyawa daripencak silat, tanpa penguasaan kaedah aplikasi pencak silat bagaikan robot yang terprogram.Ada banyak kaedah dalam pencak silat, masing-masing aliran mempunyai kaedah tersendiridengan penyebutan yang khas, walaupun dari segi isi nya kadang ada kesamaan antara satualiran/perguruan dengan lainnya. Beberapa kaedah dapat disebutkan di sini antara lain :
1.    Maenpo Cikalong Pasar Baru, Cianjur dari garis keilmuan RH. O. Soleh (Gan Uweh)mempunyai kaedah madi, sabandar, kari. Kaedah “madi” berarti pemahaman akankemampuan mengukur, mengontrol, dan membendung tenaga lawan. Diperlukanpemahaman dan latihan yang mendalam untuk menguasai kaedah ini. Kaedah “sabandar” berarti pemahaman akan kemampuan merubah keadaan dan/atau posisi kitaterhadap lawan untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan “kari” berarti finishing  atauserangan terhadap lawan. Ketiga kaedah tersebut harus dimengerti dan dipahami agardapat diaplikasikan dalam tiap kondisi pertarungan.
2.    Amengan Gerak Gulung Budidaya mengenal antara lain kaedah “ leuleus ”dan leungeun asal. Leuleus dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “lemas”, tapi bukanberarti lemas tanpa daya tanpa tenaga. Lemas disini lebih kepada pengertian gerakanyang dilakukan mengalir sedemikian rupa, tidak tegang, alami dan penggunaan tenagayang terukur. Leungeun asal diambil dari kaidah alami manusia, dilatih dengan caraberjalan alami dengan melenggangkan tangan. Tujuan dari latihan ini adalah gerakanyang tercipta diharapkan mengalir secara alami dan dapat mengantisipasi berbagaiserangan lawan.
3.    Dalam banyak aliran pencak silat Sunda ada kaedah serong dilawan lurus, lurus dilawanserong. Artinya apabila lawan menyerang lurus maka diantisipsi dengan posis serong/menyamping, begitu pula sebalik nya. Ada pula kaedah membuyarkankonsentrasi lawan dengan membuatnya “kaget”, “sakit”, dan “geli”, masih banyak lagikaedah yang tersimpan dalam khasanah pencak silat tradisinal.
4.    Kelatnas PERISAI DIRI mengenal kaedah tek-sek,yaitu suatu kaedah serangan seketikayang mematikan
5.    Dalam beberapa aliran pemcak silat dikenal kaedah pengaturan tenaga yaitu tenagasatu, setengah, dan kosong. Secara sederhana, tenaga satu bisa diartikan sebagaitenaga penuh (full power ), tenaga setengah adalah sebagian dari tenaga penuh,sedangkan kosong berarti tenaga yang hampir tidak bisa dirasakan oleh lawan sertamengosongkan tenaga dan kehendak lawan (pada tataran tertentu : mengosongkanhawa nafsu). Kaedah pengaturan tenaga ini sangat penting dimengerti dan dikuasai,sebab pencak silat mengenal prinsip size doesn’t matter artinya seorang yang badannyakecil bisa mengalahkan lawan yang fisik nya lebih besar dan tenaga nya lebih kuat.Kemampuan mengatur dan memanipulasi tenaga ini sangat penting dalam aplikasipencak silat.
6.    Dan lain-lain kaedah yang masih sangat banyak, yang membutuhkan satu bab tersendiriuntuk membahasnya SIKAP/PERILAKU, FILOSOFI DAN KETUHANAN Pencak silat yang lahir dari kultur budaya lokal, penuh dengan muatan filosofi, tata budaya danketuhanan. Hal ini disebabkan pada umum nya pencak silat “diciptakan” oleh para tokoh yangarif, bijaksana dan menekuni dunia spriitual.Syech Kumango, pencipta aliransilek kumango dari Minang adalah seorang syech pemimpin Thareqat Naqsabandiyah, Raden H Ibrahim Jayaperbata pencipta
Maenpo Cikalong
adalahbangsawan Cianjur yang memilih jalan spiritual hingga dari hasil tirakat nya terciptalah Maenpo Cikalong yang kita kenal sekarangBahkan Nini Datu suri Dirajo yang telah disebutkan di atas dalam Tambo Alam Minangkabauadalah seorang yang bijak bestari, filsuf, ahli dalam kesenian, dan sakti. Karena itulah dalam silek Minang yang kita kenal sekarang, tiap gerakan nya tampak begitu indah dan mengandungmuatan filosofi yang sangat dalam.Para tokoh pencak silat generasi berikut nya juga berasal dari kalangan “bukan orangkebanyakan. Sebut saja Eyang Suro pendiri Perguruan Setia Hati, Pak Dirdjo pendir Perisai Diri,Mpu R Samiadji Niti Yudha Negara pendiri Krida Yudha Sinalika, dan lain-lainya.Seseorang yang belajar dan berlatih pencak silat dengan niat yang tulus, sungguh-sungguh danmenghayati setiap hal yang diberikan gurunya tentu akan mengamalkan sikap dan perilakuyang sesuai dengan nilai-nilai filsofi dan ketuhanan. Yang paling sederhana adalah menerapkanfilosofi SILAT UNTUK SILATURAHIM. Pepatah Minang mengajarkan : “lahir silat mencari kawan,batin silat mencari Tuhan” dan “alam takambang menjadi guru”. Nasehat dari Raden ObingIbrahim muird dari Raden Haji Ibrahim dibawah ini patut kita renungkan bersama:

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Slam buat pnyiar...
Saya slah satu peminat pencak silat dan sya juga serink bljar dgn orng" di atas saya... Tpi mngpa stiap saya ingin bljar mreka sring mngtkn ini kpda saya... Mngpa anda ingin bljar di tmpat kmi ap kh anda ingin mnghina prguruan kmi atau semata" ingin mengetes kmi...? Kdang sya bingun ingin mnjwab .. Dan di situ lha mreka kdng mnghajr saya beramai ramai... Pdhal mksud dan tjuan saya cuma ingin mnambah ilmu yg saya ketahui.. Slma in..

Posting Komentar

Postingan Populer

Blogroll

Blogger templates

embed height="200" width="200" pluginspage="http://www.adobe.com/go/getflashplayer" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="sameDomain" wmode="transparent" menu="false" loop="false" quality="best" swliveconnect="true" flashvars="&col1=d89b09&col2=7cc034&dayAdd=0&cal=true&gig_lt=1248336103578&gig_pt=1248336182359&gig_g=1&gig_n=blogger" src="http://www.widgipedia.com/widgets/orido/Jam-Garuda-Indonesia-4639-8192_134217728.widget?__install_id=1248336094072&__view=expanded">

Blogger news